Tilapia hibrida merah yang diberi makan bungkil inti sawit yang diberi perlakuan awal dengan enzim pakan komersial secara konsisten menunjukkan pertumbuhan dan efisiensi penggunaan pakan yang lebih baik dibandingkan dengan ikan yang diberi makan dengan kadar tepung mentah yang sama. Hingga 30% bungkil inti sawit yang diolah dengan enzim dapat dimasukkan ke dalam pakan nila merah tanpa menekan pertumbuhan secara signifikan (Ng et al., 2002a). Namun, inklusi langsung enzim eksogen dalam pakan ikan nila belum berhasil (Ng et al., 2002b). Meskipun bungkil inti sawit memasok protein dan energi, kue ini lebih dipandang sebagai sumber protein.
Kami memproduksi dan menawarkan MESIN EXPELLER MINYAK KERNEL SAWIT TERBAIK di dunia. Sebanyak 128, 128 dan 160 ekor babi digunakan masing-masing dalam percobaan dengan bungkil kopra, PKE, dan PKM. Namun, lesitin ini mungkin berasal dari kedelai yang dihasilkan dari modifikasi genetik, dan beberapa produsen makanan telah memanfaatkan ketakutan irasional dan emosional di antara beberapa konsumen di Eropa tentang apa pun yang berkaitan dengan transgenik.
Tepung inti sawit yang diekstraksi dengan pelarut yang kurang umum mengandung lebih sedikit minyak (sekitar 3% DM) dan sedikit lebih banyak protein (rata-rata 19%vs.17%) daripada tepung expeller, tetapi konstituen dinding sel dan mineralnya hanya sedikit dipengaruhi oleh proses ekstraksi. Di negara-negara industri beriklim sedang, bungkil inti sawit digunakan sebagai pengganti produk sampingan penggilingan dalam ransum untuk babi tumbuh-akhir dan tingkat inklusi 5 sampai 10% direkomendasikan. Menambahkan kompleks enzim dapat menetralkan efek negatif bungkil inti sawit pada kinerja pertumbuhan (Kim et al., 2001).
Memproduksi minyak kelapa sawit memerlukan sejumlah uang, dan kecuali jika ada kekurangan minyak, harga biaya ini menentukan harga minyak nabati lainnya termasuk minyak kedelai. Memproduksi kedelai juga membutuhkan sejumlah uang, dan mengingat harga minyak kedelai, nilai bungkil dapat dihitung sebagai selisihnya. Dengan kata lain, permintaan bungkil dunia menentukan jumlah kedelai, dan bersamaan dengan permintaan minyak dunia, juga menentukan jumlah minyak sawit yang diproduksi. Limbah cair pabrik kelapa sawit merupakan residu cair dari ekstraksi dan pemurnian minyak kelapa sawit. Ini dapat diproses lebih lanjut dengan dekantasi, penyaringan, sentrifugasi dan pengeringan (Pérez, 1997). Tandan buah kosong (50% dari tandan buah segar) adalah produk yang lembab (60% air) dan berukuran besar yang digunakan sebagai mulsa di perkebunan dan kebun kelapa sawit (Prasertsan et al., 1996).
Kadar inti sawit yang lebih tinggi (dari 40 hingga 50%) dapat merusak kinerja tetapi dapat menguntungkan jika bungkil inti sawit murah (Onwudike, 1988; Perez et al., 2000). Secara umum, memasukkan bungkil inti sawit 20% ke dalam ransum broiler aman jika ransumnya telah diformulasikan dengan benar. Dalam situasi di mana bungkil inti sawit tersedia dengan harga rendah, tingkat inklusi setinggi 40% mungkin menguntungkan secara ekonomi meskipun efisiensi pakan dan kinerja hewan menurun. Tiga percobaan dilakukan untuk mengevaluasi efek dari memasukkan bungkil kopra, ekstrak inti sawit, dan bungkil inti sawit dalam diet untuk menyapih babi dari sekitar 9 hingga 20kg berat badan, lapor N.W. Jaworski dan rekannya di University of Illinois, Urbana di Ilmuwan Hewan Profesional. Performa babi antara sembilan dan 20 kg serupa pada diet yang mengandung 15 persen bungkil inti sawit sebagai diet kontrol bungkil jagung-kedelai, menurut penelitian baru di University of Illinois.
Penambahan enzim telah terbukti bermanfaat pada pakan babi (Ao et al., 2011) dan unggas (Soltan, 2009; Esuga et al., 2008; Sundu et al., 2006; Sundu et al., 2005). Fermentasi juga telah diuji pada pakan unggas (Mirnawati et al., 2011; Dairo et al., 2008 ) dan ikan (Hem et al., 2008; Ng, 2004). Indonesia adalah produsen dan pengekspor minyak sawit dan produk sampingan minyak sawit terbesar. Pada tahun 2010, negara ini menghasilkan 21,5 juta ton minyak sawit (48% dari produksi dunia) dan 2,3 juta ton minyak inti sawit.
Akhirnya, karena sebagian besar diproduksi menggunakan proses ekstraksi ulir mekanis, sebagian besar PKE bebas dari bahan kimia dan organisme hasil rekayasa genetika. Saat ini, PKE sudah mapan sebagai bahan pakan ternak utama untuk industri susu. Budidaya kelapa sawit skala besar mungkin membutuhkan hingga 25 jenis pestisida, termasuk Paraquat, herbisida umum. Penggunaan Paraquat dalam produksi minyak sawit kontroversial karena produk ini beracun bagi manusia dan bisa berbahaya bagi pekerja perkebunan.